PERSEKUTUAN KELUARGA MAHASISWA SISWA TORAJA SALATIGA

Home

PKMST
Buletin
Toraya
Info UKSW
Gallery
Links
Search Engine
Mailing List
Chating
Buku Tamu
Info Kegiatan
Toraya

peta.jpg

logo2_sulsel.jpg

Letak Geografis

Kabupaten Tana Toraja yang dikenal karena keunikan budaya dan keindahan panorama alamnya, secara geografis terletak diantara kordinat 119°23 sampai 120° bujur timur dan 2°40 sampai 3° lintang selatan. Keadaan alamnya bergunung-gunung, berada pada ketinggian 300 meter sampai 2.889 meter dari permukaan laut. Dengan luas wilayah 3.205,77 km2, yang dihuni 381.260 jiwa. Kabupaten Tana Toraja mempunyai kepadatan berdasarkan penyebaran rata-rata 113 jiwa / km2, sedangkan berdasarkan layak huni mencapai 356 jiwa / km2. Kabupaten Tana Toraja terbagi atas 9 kecamatan yaitu :

1) Kecamatan Bongga Karady
2) Kecamatan Saluputti
3) Kecamatan mengkendek
4) Kecamatan Makale
5) Kecamatan Sangalla
6) Kecamatan Sanggalangi
7) Kecamatan Rantepao
8) Kecamatan Sesean
9) Kecamatan Rindingallo

Batas-batas administratif Kabupaten Tana Toraja adalah sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Luwu, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Enrekang, sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Polewali Mamasa, sebelah utara berbatasan dengan Propinsi Sulawesi Tengah.

Pertanian

Hasil pertanian yang utama adalah padi, kopi, kentang, kacang-kacangan dan cengkeh. Panen padi umumnya hanya sekali setahun menyesuaikan dengan musim, namun sekarang telah diprogramkan penanaman padi Gadu yang berumur pendek yang dapat dipanen dua kali setahun. Untuk tanaman kopi, Kabupaten Tana Toraja telah berhasil meningkatkan pengolahan hasil produksinya dengan menggunakan system petik olah jual serta pengembangan industri kopi bubuk.

Peternakan

Peternakan babi merupakan industri rumah tangga yang paling menonjol di Tana Toraja. Kebutuhan daging untuk kota Makassar dan Pare-pare sebagian besar disuplai dari Tana Toraja. Saat ini Tana Toraja memiliki pasar hewan yang ramai khususnya pada hari pasar. Khusus kerbau belang (Tedong Bonga) walaupun sampai saat ini permintaan pasar belum dapat dipenuhi oleh peternak di Kabupaten Tana Toraja.

Pada sub sector industri yang dihubungkan dengan pengembangan usaha pariwisata maupun industri, keperluan ekspor cukup berkembang di Tana Toraja. potensi industri kecil / kerajinan rakyat (data 1995) menunjukkan bahwa terdapat 2.646 unit usaha yang sudah berkembang, bahkan produknya sudah menembus pasar internasional seperti barang-barang souvenir dan kopi bubuk.

Tana Toraja juga potensial di bidang pertambangan, namun masih membutuhkan investor untuk menanamkan modalnya. Banyak gunung di Tana Toraja yang mengandung mineral seperti pertambangan Sangkaropi di Saidon yang pernah diolah oleh Jepang dan pertambangan emas di Ulu Uai di kaki Gunung Sinaji.

Guna mempertahankan andalan kepariwisataan Tana Toraja, maka pemerintah telah meningkatkan sarana dan prasarana seperti jalan-jalan hotmix ke lokasi objek wisata. Merehabilitasi objek wisata, penataan lingkungan kuburan alam, membuat rute kunjungan melalui jalur lalu lintas antar kawasan wisata yang satu dengan kawasan wisata yang lainnya.

Promosi wisata telah lama dikembangkan dengan pola kemandirian yakni dilaksanakan oleh mitra usaha pengembangan pariwisata seperti travel biro, perhotelan, restoran dan lain-lainnya.

Tidak perlu diragukan lagi bahwa Tana Toraja adalah salah satu daerah Tujuan Wisata di Indonesia yang sangat mempesona. Di sepanjang perjalanan menuju TATOR ( singkatan dari Tana Toraja ), banyak bukit-bukit yang bergerigi dari pengunungan yang berjejer di utara sampai di kejauhan yang bening Menembus celah bambu dan pohon aren yang pipih diatas bukit kecil di tengah sawah. Keunikan atap rumah Toraja yang melengkung dengan khas berdiri mendemonstrasikan kecakapan yang mengagumkan dari orang Toraja dalam keahlian mengukir dengan warna lukisan yang alami.

Sebelum Belanda menguasai daratan ketinggian ini pada abad ke-20 Masehi tidak ada satu kata pun yang diberikan kepada nama dari agama mereka selain ada kata "aluk" yang mengaju kepada suatu kebiasaan ritual dan masalah kehidupan sehari-hari yang harus dikendalikan, seperti ; cara adat sebuah rumah dibangun, beras dimasak, anak-anak dan kepala desa disapa, berapa jumlah kerbau yang harus dikorbankan di upacara adat kematian, kapan dimulai dan sebagainya. Salah satu dari dasar ajaran selalu ada adalah saling memberi dan menerima antar mereka. Anugrah dan kutukan selalu terjadi antar yang hidup dengan spirit dari nenek moyang mereka.

Upacara kematian adalah upacara yang paling bergengsi di dalam tradisi orang Toraja. Tana Toraja mempunyai banyak atraksi untuk wisatawan. Didaerah pengunungan yang sejuk ini ( ketinggian kurang lebih 800 - 1000 meter diatas permukaan laut ), pemandangan yang khusus, para pengrajin harmonis dengan keheningan dan keindahan yang alami. Walaupun lebih dari setengah penduduk telah memeluk agama Kristen, mereka tetap berbangga dengan warisan kebudayaan nenek moyang mereka. Dan senantiasa ramah menerima para wisatawan dengan upacara ritualnya.

 


created by zo' baco'